BOBOTOH MAUNG

Tanggapan Viking Jakarta Soal Piala Menpora, Rasisme dan Album Kompilasi 3

viking jakarta bobotoh persib maung bandung id
Viking Jakarta / dok.pribadi

MAUNG BANDUNG ID – Bob berharap kondisi ini dapat menjadi pembelajaran untuk federasi, operator kompetisi dan klub agar perlahan-lahan mampu membuat kualitas persepakbolaan Indonesia menjadi jauh lebih baik di masa mendatang.

Kerinduan para Bobotoh melihat aksi Febri Hariyadi cs di atas lapangan setelah satu tahun lebih akhirnya terpuaskan berkat kehadiran turnamen Piala Menpora 2021. Begitu juga yang dirasakan Viking Jakarta.

Bahkan, Bob Danny selaku Humas Viking Jakarta melihat kehadiran Piala Menpora tak hanya sebatas sebagai hiburan semata untuk publik sepakbola nasional. Lebih jauh lagi sepakbola memiliki aspek motivasi terhadap masyarakat yang tengah dihimpit pandemi.

“Kembali bergulirnya pertandingan sepakbola di Indonesia adalah angin segar, bukan hanya bagi para suporter, tapi juga bisa jadi hiburan alternatif bagi masyarakat Indonesia. Sepakbola bisa jadi terapi psikologi yang meredakan berbagai tekanan dan ketegangan akibat Covid selama ini. Sepakbola juga bisa mengembalikan energi hidup suporter yang sangat mencintai sepakbola,” papar Bob kepada Maung Bandung ID, Selasa (30/3/2021).

Vakumnya industri sepakbola Indonesia setahun terakhir tak bisa dipungkiri berimbas sangat masif terhadap klub, terutama menyoal finansial. Hingga berlangsungnya Piala Menpora masing-masing klub yang terlibat masih memberlakukan kebijakan pemotongan gaji kepada para pemainnya.

Meski begitu, Bob berharap kondisi ini dapat menjadi pembelajaran untuk federasi, operator kompetisi dan klub agar perlahan-lahan mampu membuat kualitas persepakbolaan Indonesia menjadi jauh lebih baik di masa mendatang.

“Harapan kami dengan bergulirnya kembali liga adalah kualitas sepakbola membaik dalam segala aspek. Aspek manajemen pengelolaan liga, kualitas pemain, kualitas permainan dan kualitas perangkat pertandingan harus membaik,” tuturnya.

Simak Juga

Puji Performa Persebaya di Piala Menpora, Dirigen Bonek Agus Bimbim Harap Liga 1 Bisa Segera Digelar

Gandeng BPJS Ketenagakerjaan, Fossbolindo Junior League Luncurkan Kategori Bakat & Minat Sepakbola

Ia pun menilai Piala Menpora sejauh ini berjalan kondusif sesuai syarat-syarat yang diajukan stakeholder untuk menggelar event sepakbola di tengah pandemi. “Suasana hangat adalah hal yang biasa, euforia sepakbola setelah lama tidak ada, tapi sejauh ini masih dalam koridor yang wajar,” imbuh Bob.

Selain aspek-aspek teknis, sepakbola Indonesia juga masih dihantui dengan isu-isu rasisme dan kekerasan antarsuporter. Menurutnya, perlu peran yang sangat aktif pula dari masing-masing kelompok suporter untuk mengedukasi anggotanya agar menghormati kelompok suporter lain. Dan upaya yang dilakukan Viking Persib Club (VPC) memerangi rasisme melalui media musik sangat layak diapresiasi.

“Album Kompilasi 3 adalah kampanye yang bagus untuk melawan rasisme dan hate speech. Sebagai kelompok suporter terbesar, VPC punya kewajiban moral untuk menjadi yang terdepan dan paling kencang meneriakkan kampanye ini,” tukas Bob.

“Sebab sesuai sejarahnya, sepakbola bertujuan menjadi alat perjuangan untuk mempersatukan. Sedangkan rasis berpotensi besar menjadi pemecah belah,” tegasnya.

(REPORTER: ZEZE IVAL / EDITOR: SANGGA HANGGORO)

Simak Juga

Tampil Apik di Piala Menpora 2021, Bayu Fiqri Punya Potensi Besar di Persib

Robert Alberts Puas dengan Debut Ezra Walian dan Farshad Noor Saat Bungkam Persita

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

More in BOBOTOH MAUNG