
Absennya tiga nama langganan di posisi bek kanan membuat Persib Bandung harus mengambil jalan tak biasa.
Dalam dua laga Piala Presiden 2025, posisi yang biasanya dihuni Henhen Herdiana, Kakang Rudianto, atau Robi Darwis itu justru diisi oleh seorang pemain yang selama ini dikenal sebagai winger, Febri Hariyadi.
“Kakang dan Robi tidak bersama kami karena mereka sedang bersama tim nasional. Henhen sedang sakit, jadi kami tidak punya banyak pilihan. Karena itu, Febri dimainkan,” ungkap pelatih Bojan Hodak, menjelaskan situasi yang membuatnya memilih opsi tersebut.
Febri yang akrab dipanggil Bow tak hanya menjalani peran baru, tapi juga menunjukkan kapasitas adaptasi yang patut diacungi jempol.
Dari sisi pertahanan hingga membantu serangan, kontribusinya di lapangan terasa solid meski ia bermain jauh dari posisi aslinya.
“Dia adalah pemain menyerang yang bagus dan berpengalaman. Sekarang kami tahu bahwa dia bisa menjadi solusi tambahan (opsi menjadi bek kanan),” lanjut Hodak, memberi apresiasi kepada anak asuhnya itu.
Situasi darurat memang bisa melahirkan eksperimen yang tak terduga. Untuk Hodak, solusi bukan selalu harus datang dari nama-nama natural di posisi tertentu.
Dalam kondisi terbatas, pengalaman dan naluri bermain bisa menjadi aset yang sama berharganya, dan Bow membuktikan itu di dua pertandingan terakhir.
Dengan performanya di sektor kanan pertahanan, Bow kini bukan hanya opsi temporer, melainkan potensi taktis yang bisa diandalkan ke depan.
Keputusan yang awalnya dilahirkan dari krisis, justru membuka ruang baru dalam struktur permainan Maung Bandung.