
Keberhasilan Persib Bandung menjuarai Liga 1 2024/25 bukan hanya ditentukan oleh kualitas individu, tetapi juga kekompakan dan daya tahan tim menghadapi musim yang panjang dan penuh tekanan.
Trofi juara resmi dikunci pada pekan ke-31, Senin, 5 Mei 2025, usai Persib memuncaki klasemen dengan 64 poin, tak terkejar oleh Persebaya Surabaya yang tertahan 3-3 kontra Persik Kediri di Stadion Brawijaya.
Musim ini menjadi tahun yang penuh tantangan bagi Persib. Sejak awal, tim memulai perjalanan panjang mereka dengan kerja keras dari masa pramusim.
“Saya sangat bersyukur kepada Tuhan karena mendapat kesempatan ini. Sejak pekan pertama, kami bekerja sangat keras mulai dari Piala Presiden dan berjuang sebagai satu tim, tapi itu turnamen yang sangat sulit,” ungkap bek asal Brasil, Gustavo Franca.
Kondisi fisik para pemain yang sempat terkuras juga menjadi bagian dari cerita perjuangan musim ini.
Cedera, akumulasi kartu, hingga rotasi pemain kerap membuat komposisi line-up berubah setiap pekannya. Namun, konsistensi tetap terjaga.
Franca, yang mencatatkan 28 penampilan dan mencetak lima gol pada musim pertamanya bersama Persib, menegaskan bahwa keberhasilan ini bukan milik satu individu.
“Saya tidak melihat ini berkat saya pribadi karena ini adalah kolektivitas semua orang di tim yang selalu bekerja keras bersama-sama. Ini pekerjaan kolektif. Itulah yang paling penting,” ujarnya.
Senada dengan Franca, Marc Klok menjelaskan bahwa kunci sukses lainnya adalah bagaimana Persib mampu menjaga performa stabil di paruh kedua musim.
Mulai dari pekan ke-17 hingga pekan ke-31, posisi Persib di puncak klasemen tak tergoyahkan.
“Ini musim yang panjang, 10 hampir 11 bulan. Banyak pemain kami yang cedera, banyak juga yang terkena akumulasi. Kami tidak bisa bermain dengan full squad karena tim terus berubah,” jelas kapten tim itu.
“Ini musim yang sulit karena semua tim berusaha untuk mengejar (Persib). Musim kemarin, kami yang mengejar tim lain. Jadi, musim ini tekanannya lebih banyak, tapi hasilnya luar biasa dan saya bangga,” imbuhnya.
Dari ruang ganti hingga lapangan, dari pramusim hingga penentuan juara, musim ini memperlihatkan bagaimana Persib berkembang sebagai unit yang kokoh.
Di balik angka-angka statistik, trofi juara Liga 1 2024/25 adalah bukti dari sebuah perjalanan kolektif yang dipenuhi kerja keras, ketekunan, dan semangat yang tak pernah padam.
