
Keberhasilan Persib Bandung mengunci gelar Liga 1 2024/25 pada pekan ke-31 menandai pencapaian istimewa pelatih Bojan Hodak.
Di musim penuh ini, saat semua tim masih memiliki tiga pertandingan tersisa, Persib sudah tak terkejar di puncak klasemen, mengukuhkan posisi mereka sebagai kampiun.
Ini menjadi gelar kedua beruntun bagi Hodak bersama Persib, menyusul kesuksesan musim sebelumnya.
Capaian back to back ini membuat nama Hodak sejajar dengan pelatih legendaris Indra M. Tohir, yang tiga dekade lalu juga mempersembahkan dua gelar berturut-turut bagi Maung Bandung, meski di era kompetisi yang berbeda.
Pada medio 1990-an, Abah Tohir membawa Persib menjuarai dua kompetisi bersejarah, yakni Perserikatan 1993/94 dan Liga Indonesia 1994/95.
Kala itu, pada 17 April 1994 di Stadion Utama Senayan, Persib menang 2-0 atas PSM Makassar lewat gol Yudi Guntara di menit ke-26 dan Sutiono Lamso di menit ke-71.
Setahun berselang, dalam format kompetisi yang baru dilebur menjadi Liga Indonesia, Abah Tohir kembali membawa Persib ke puncak klasemen.
Kini, sejarah itu seolah terulang. Bojan Hodak, pelatih asal Kroasia yang datang menggantikan Luis Milla, menjawab kepercayaan dengan, pertama, mengantar Persib menjuarai Liga 1 2023/24. Dan sekarang menjuarai Liga 1 2024/25 dengan sistim kompetisi penuh.
Dengan torehan dua musim berturut-turut membawa gelar juara, Hodak menjadi pelatih asing pertama yang mencatat prestasi ini di tubuh Persib.
Sama seperti Abah Tohir, yang dikenal karena konsistensinya di dua musim berbeda, Hodak kini tercatat dalam sejarah klub sebagai pelatih dengan pencapaian berkelas.
