MAUNG BANDUNG ID – Persebaya Surabaya menginginkan penetapan venue pertandingan grup C Piala Presiden 2022 di Bandung untuk ditinjau ulang.
Manajemen Green Force telah berkirim surat ke PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi. Manajer Persebaya, Yahya Alkatiri mengaku khawatir bila venue digelar di Bandung bisa menimbulkan kerawanan mengingat laga tersebut sudah boleh dihadiri suporter.
Hubungan baik antara suporter Persebaya, Bonek dengan Bobotoh dikhawatirkan akan memobilisasi massa dari berbagai daerah untuk datang ke Bandung. Gelombang massa yang bertahan sekitar 10 hari di Bandung dikhawatirkan akan menimbulkan persoalan.
“Kalau di Bandung bisa bedol desa dari Surabaya ke Bandung, aku gak bisa bayangin 10 hari. Kalau 10 hari di sana itu akan menimbulkan masalah Kamtibmas,” katanya mengutip Ngopibareng.id.
Baca Juga
Hadapi Tanjong Pagar, Robert Alberts Tak Dampingi Persib?
Tiba di Kuwait, Timnas Indonesia Bisa Dapat Dukungan Langsung Suporter
Yahya cemas kompetisi Liga 1 musim mendatang gagal digelar jika migrasi yang dilakukan ribuan suporter klubnya ke Kota Kembang sampai menimbulkan hal-hal yang tak diinginkan.
“Kalau gelar pertandingan terus ada kekacauan, ini nanti liganya yang akhirnya gak jalan,” imbuhnya.
Pihaknya pun mendorong PT LIB meninjau ulang rencana gelaran Grup C di Bandung.
“Mainkan di Surabaya atau sekalian dipindah ke luar Pulau Jawa, Samarinda misalnya, mengingat alasan Kamtibmas,” kata dia.
Dia mengusulkan, apabila venue tidak dapat dipindahkan, Persebaya lebih baik ditaruh di grup lain. Persebaya pada turnamen pramusim kali ini tergabung di grup C bersama Persib Bandung, Bali United dan Bhayangkara FC.
Baca Juga
Jangan Lewatkan! Ini Link Live Streaming Persib vs Tanjong Pagar
