MAUNG BANDUNG

Forum Diskusi Suporter Jadi Sarana Persib Perkuat Komunikasi

foto: persib.co.id/M. Jatnika Sadili

Upaya mempererat hubungan dengan Bobotoh terus dilakukan oleh Persib melalui berbagai forum diskusi yang melibatkan komunitas suporter.

Dalam beberapa pekan terakhir, dialog antara klub dan pendukungnya semakin intensif, terutama terkait kajian hari jadi Persib yang tengah berlangsung.

Salah satu forum terbaru digelar oleh Viking Persib Club di Pasar Rakyat Jawa Barat pada Minggu, 16 Maret 2025. Dalam acara ini, Deputi CEO PT Persib Bandung Bermartabat, Adhitia Putra Herawan, hadir untuk berdialog langsung dengan para Bobotoh.

Forum ini menjadi kesempatan bagi klub untuk mendengar langsung pandangan dan pertanyaan dari suporter.

Kajian akademis mengenai sejarah Persib juga menjadi fokus diskusi. Tim peneliti yang dipimpin oleh Prof. Kunto Sofianto, Ph.D., dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran (FIB Unpad), turut hadir bersama anggota timnya, yaitu Dr. Miftahul Falah M.Hum, Budi Gustaman Sunarya, MA, Iqbal Reza Satria, SH, MIP, dan Muhammad Ridha Taufiq Rahman, S.IP., MA.

Mereka memberikan pemaparan mengenai hasil penelitian yang sedang dilakukan serta menjawab berbagai pertanyaan dari peserta.

Sebelumnya, diskusi serupa telah berlangsung di Northernwall Space pada 8 Maret 2025. Acara yang diinisiasi komunitas Northern Wall itu juga dihadiri oleh tim peneliti, dengan tujuan memberikan kejelasan mengenai proses penelitian sejarah Persib.

Lebih dari sekadar kajian akademis, diskusi yang mengusung tema “Merayakan Sejarah dan Tradisi” ini juga memiliki sisi sosial.

Dalam acara yang dipandu oleh Ketua Viking Persib Club, Tobias Ginanjar, turut diserahkan santunan bagi anak yatim piatu. Persib Store juga memberikan dukungan terhadap kegiatan tersebut.

Adhitia Putra Herawan menilai keterlibatan klub dalam diskusi komunitas sebagai langkah positif untuk membangun komunikasi yang lebih erat dengan Bobotoh.

Ia menekankan pentingnya forum seperti ini dalam menjawab berbagai kesalahpahaman yang mungkin muncul.

“Kami senang bisa komunikasi dengan komunitas. Kami berharap ke depannya akan banyak duduk bersama seperti ini. Kami berharap kesalahpahaman selama ini bisa terjawab dengan membuka jalur-jalur komunikasi,” ujar Adhit.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

More in MAUNG BANDUNG