
Meski sudah dua tahun tidak lagi menjabat sebagai Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan atau yang akrab disapa Iwan Bule masih mengikuti perkembangan sepakbola nasional. Ia mengaku tetap menjadi pecinta sejati dunia sepakbola, terutama Timnas Indonesia.
“Sejak dulu hingga sekarang saya itu pecinta sepakbola khususnya Timnas Sepakbola Indonesia,” ujar Iwan Bule saat ditemui di Jakarta, Minggu (19/10).
Dalam kesempatan yang sama, Iwan Bule menanggapi isu pergantian pelatih kepala Timnas Indonesia setelah masa kerja Patrick Kluivert berakhir.
Ia memberikan saran kepada Federasi dan Exco PSSI untuk mempertimbangkan kembali nama Shin Tae-yong.
“Belakangan ini kita mendengar ada isu tentang pergantian pelatih kepala Timnas Indonesia karena yang kemarin selesai kontraknya atau dipecat. Terkait itu, saya ingin menyampaikan saran kepada Federasi atau Exco PSSI untuk mempertimbangkan kembali sosok Shin Tae-yong atau STY sebagai pelatih kepala Timnas Indonesia menggantikan posisi Patrick Kluivert,” kata Iwan Bule.
Meski demikian, ia menegaskan bahwa dirinya hanya memberi masukan sebagai pecinta sepakbola.
“Saya memberikan saran hanya sebagai pecinta sepakbola dan pecinta Timnas. Soal keputusan itu ada pada Federasi dan Exco PSSI. Karena, saya yakin sepakbola Indonesia bisa berkembang dan lebih baik ke depan,” tambahnya.
Iwan Bule menyampaikan alasannya mengapa Shin Tae-yong layak dipertimbangkan kembali.
“Alasan saya sederhana. STY atau Shin Tae-yong sudah sangat mengenal karateristik, kemampuan dan semangat para punggawa Garuda. Mereka sudah berinteraksi cukup lama jadi mereka hapal dan tahu. Meskipun secara bahasa kadang-kadang STY memakai bahasa Korea tapi sudah dimengerti anak-anak Timnas Indonesia. Chemistry sudah terbangun lama,” ujarnya.
Menurutnya, di era kepelatihan Shin Tae-yong, Timnas Indonesia mengalami banyak kemajuan meski sempat terganggu pandemi Covid-19. Ia juga menyoroti tiga aspek latihan yang diterapkan pelatih asal Korea Selatan itu.Pertama, aspek mental.
“Mental anak-anak kita diangkat menjadi mental petarung, jadi mental pemenang dan juga mental juara,” papar Iwan.
“Yang bersangkutan (STY) sangat disiplin dengan waktu dimana disiplin sangat penting untuk satu kesatuan Timnas. Kita ketahui dimana anak-anak hanya telat beberaoa menit saja dicoret dari pelatihan timnas. Saya pikir ini menunjukkan kekompakan sangat baik,” sambungnya.
Alasan ketiga mengapa Iwan menilai STY masih menjadi sosok yang tepat untuk memimpin pasukan Garuda adalah soal stamina.
“Stamina sangat ditekankan oleh STY karena sekali lagi bagaimana pun anak-anak mempunyai taktik dan strategi ataupun skill terbaik tanpa didukung stamina yang baik dia tidak akan bisa bermain full 2×45 menit apalagi ada tambahan waktu,” katany.
Dari ketiga hal tersebut, Iwan Bule menilai pendekatan Shin Tae-yong memberikan dampak besar terhadap perkembangan Timnas Indonesia.
“Tiga yang diterapkan ini luar biasa. Perkembangannya di Timnas cukup signifikan. Jadi, alasan itu saya menyampaikan saran. Kalau memang usul saya diterima. Terimakasih,” tutupnya.
Sebelumnya, PSSI menunjuk Patrick Kluivert sebagai pelatih kepala Timnas Indonesia setelah tidak memperpanjang kontrak Shin Tae-yong.
Namun, setelah Kluivert resmi berpisah, posisi pelatih kepala kembali menjadi sorotan publik, termasuk dari sosok Iwan Bule yang memberikan pandangan bernada konstruktif tanpa menyudutkan pihak manapun.