
Kemenangan Timnas U17 Indonesia atas Korea Selatan dalam laga pembuka Grup C Piala Asia U-17 2025 menjadi titik balik yang mengguncang persepsi kekuatan sepak bola Asia.
Pertandingan yang digelar di Stadion Prince Abdullah Al-Faisal, Jeddah, Arab Saudi, pada Jumat (4/4/2025) malam WIB itu tidak hanya menghadirkan kejutan di lapangan, tetapi juga memicu gejolak besar di media Korea Selatan.
Meski mendominasi permainan dengan 68 persen penguasaan bola dan menciptakan 21 tembakan, Korea Selatan justru harus menelan kekalahan 0-1 lewat gol tunggal Evandra Florasta di menit-menit akhir, yang memanfaatkan bola rebound dari tendangan penaltinya.
Kekalahan ini bukan hanya soal hasil, tapi menyentuh sisi emosional dan harga diri sepak bola Korea.
STN Sports menuliskan secara gamblang, “Sepak bola Korea Selatan, yang membanggakan dirinya sebagai kekuatan Asia, telah dihina.”
Reaksi keras juga datang dari media lain seperti Xports News yang menyebut, “Sepak bola Korea Selatan runtuh setelah kekalahan yang mengejutkan.”
Sementara Osen dan Ohmy News menyoroti munculnya kembali teori krisis dalam sepak bola Korea.
Lebih dari sekadar kekecewaan, kekalahan ini membuka luka lama. Bukan kali pertama Korea Selatan dikalahkan Indonesia di level junior.
Sebelumnya, dalam Kualifikasi Piala Asia U-20 2013, skuad muda Korea Selatan juga takluk dari tim yang diperkuat Evan Dimas cs.
Kini, kekalahan serupa kembali terjadi, menciptakan narasi bahwa Indonesia bukan lagi tim underdog yang bisa dianggap remeh.
Media seperti STN News bahkan menulis, “Korea U-17 tidak dapat mencetak satu gol pun, sungguh memalukan sepak bola kita, sekarang kita harus takut pada Indonesia!”
Dalam laporan lainnya, STN menyebut, “Sepak bola Korea yang dulu bangga menjadi kekuatan terdepan di Asia baru saja mengalami guncangan hebat.”
Dengan dua kekalahan menyakitkan di level junior, muncul anggapan baru bahwa Indonesia mulai disejajarkan dengan Jepang—lawan bebuyutan dan rival berat Korea di sepak bola Asia.
Bahkan Joongang Ilbo mencatat sejumlah indikasi bahwa krisis sepak bola Korea kini bukan sekadar wacana, melainkan ancaman nyata yang sedang dihadapi.
Tidak heran jika kekalahan ini membuat perjalanan Korea Selatan menuju Piala Dunia U-17 menjadi penuh tanda tanya.
STN News menggarisbawahi, “Kekalahan di laga pembuka membuat perjalanan Korea Selatan untuk merebut tahta (Piala Asia U-17) menjadi tidak jelas. Setelah kekalahan mengecewakan melawan Indonesia, tiket Korea Selatan ke Piala Dunia U-17 juga menjadi tidak pasti.”
Sementara Indonesia menjaga asa lolos ke Piala Dunia dan duduk nyaman di posisi kedua klasemen Grup C, Korea Selatan kini justru dihantui ketakutan baru: bahwa kekuatan baru Asia bukan hanya Jepang, tapi juga datang dari Asia Tenggara, yakni Indonesia.
