Kegiatan doa bersama yang diinisiasi jajaran Polres Garut tersebut diikuti berbagai lapisan masyarakat Garut. Selain bobotoh dan para pecinta sepak bola, hadir pula para pemain Persigar serta kalangan siswa dari sejumlah sekolah yang ada di Garut.
MAUNG BANDUNG ID – Kasus kericuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang, provinsi Jawa Timur, mengundang keprihatinan warga Garut. Sejumlah elemen masyarakat Garut pun menggelar doa bersama untuk para kirban dalam tragedi mengenaskan yang telah merenggut banyak korban jiwa tersebut.
Tak ketinggalan, Kapolres Garut serta para pejabat utama (PJU) di lingkungan Polres Garut pun turut hadir dalam kegiatan yang dilaksanakan di SOR Gelora Merdeka atau Lapang Kerkof tersebut
Ketua Askab PSSI Garut, Amirudin Latief, menyebutkan kegiatan ini merupakan inisiatif dari Kapolres Garut dengan harapan kejadian mengerikan di Stadion Kanjuruhan tidak sampai terulang. Ia pun menyadari di Garut terdapat para suoertor bola yang cukup fanatik sehingga kejadian ini juga harus menjadi pelajaran berharga agar tak sampai terjadi hal yang tak diharapkan.
“Kami juga ingin menyampaikan pesan, tak ada sepak bola seharga nyawa. Oleh karenanya, jaga keselamatan diri dan juga orang lain saat kita menonton sepak bola” ujar Amir.
Kapolres Garut AKBP Wirdhanto Hadicaksono menyampaikan, kegiatan doa bersama ini merupakan bentuk solidaritas dari warga Garut terutama para penggiat dan komunitas sepak bola serta jajaran kepolisian untuk para korban pada insiden yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, belum lama ini.
Ia berharap agar kejadian yang telah merenggut korban jiwa lebih dari seratus orang tersebut merupakan kejadian terakhir di dunia sepak bola khususnya di IIndobesia. Kejadian ini begitu sangat mengejutkan dan juga mengundang keprihatinan berbagai kalangan.
Kapolres berpesan kepada para penikmat bola khususnya di Kabupaten Garut agar tetap menjunjung tinggi nilai-nilai persatuan sebagai sesama saudara. Selain itu, jangan terlalu
berkutat kepada fanatisme yang sempit sehingga bisa menghilangkan akal sehat dan membahayakan keselamatan diri sendiri dan juga orang lain.
Menurutnya, kejadian di Stadion Kanjuruhan harus menjadi pelajaran bagi semua. Ini juga harus jadi bahan introspeksi bagi perkembangan sepak bola serta sikap para pendukung di Indonesia umumnya, khususnya di Kabupaten Garut
“Bersama pihak terkait lainnya salah satunya PSSI Garut, kami akan terus mensosialisasikan agar kejadian serupa tidak sampai terulang. Ini harus menjadi bahan pembelajaran bagi kita semua,” ucap Wirdhanto.
Ketua Viking Distrik Garut, Abah Dade, menyambut baik kegiatan doa bersama yang diinisiasi pihak Polres Garut bersama para pecinta sepak bola di Garut ini.
Ini menunjukan adanya kepedulian atas musibah yang telah menimpa saudara-saudara yang telah menjadi korban atas insiden yang sangat tak diharapkan di Stadion Kanjuruhan Malang.
Hadir pula korla the bombs garut riswan ms menyambut baik inisiasi kapolres garut terkait kegiatan doa bersama ini dengan melibatkan semua elemen pecinta sepak bola di garut ini.
Ini adalah sebagai bentuk empati kita semua bagi saudara saudara kita di malang dan semoga tidak ada lagi korban jiwa di persepakbolaan indonesia karna sejatinya sepak bola adalah hiburan bagi kita semua.
“Pertama tama saya ucapkan turut berbela sungkawa sedalam dalam nya bagi keluarga besar aremania yang menjadi korban di stadion kanjuruhan malang . Semoga keluarga di berikan ketabahan dan kekuatan, menuntut kepada pihak terkait melakukan evaluasi total .
Ia menambahkan bahwa kejadian ini adalah tamparan keras dan jangan sampai ter ulang lagi.
Doa bersama dipimpin Aipda Umar Taofik, dari Satbinmas Polres Garut. selain Kapolres, hadir pula Wakapolres Kompol Yopi Mulyawan, Kasat Lantas AKP Undang Syaripudin, Kasat Intel AKP Tito Bintoro, serta sejumlah PJU Polres Garut lainnya.