MAUNG BANDUNG ID – Maung Bandung perlu mencari sosok pengatur serangan yang mampu mengendalikan ritme permainan.
Persib Bandung telah mendepak gelandang internasional Afganistan, Farshad Noor, karena dinilai tampil kurang memuaskan selama turnamen pramusim Piala Menpora 2021.
Robert Alberts selaku pelatih Persib menilai bahwa penampilan Farshad tidak sesuai dengan latar belakang sang pemain, yang merupakan pemain timnas Afganistan dan ditempa oleh kompetisi Belanda.
Demi menyesuaikan standar dan kebutuhan klub mengarungi kompetisi Liga 1 nanti, Persib akhirnya langsung mencoret Farshad setelah gelaran turnamen Piala Menpora rampung. Farshad pun tak bisa berkontribusi banyak selama turnamen.
Dengan waktu persiapan yang minim untuk beradaptasi dengan tim, Farshad gagal menunjukkan kapasitasnya sebagai gelandang yang dibutuhkan Persib. Kualitasnya dinilai kalah dari stok pemain Persib yang sudah ada saat ini.
Simak Juga
The Bombs Majenang, Bobotoh Skuad Mendoan dari Jawa Tengah
Viking Karawang: Lebih Baik Robert Out Saja
Farshad pun mau tidak mau harus menerima keputusan dari Persib. Mantan pemain PSV Eindhoven ini tidak menaruh dendam atau pun kecewa berlebihan karena akhirnya tidak bisa menjadi bagian Persib pada kompetisi nanti.
“Terima kasih atas sambutan hangat Persib, dan pengalaman indah ini. Sayang, saya tidak punya waktu lebih lama untuk menunjukkan kemampuan yang sebenarnya, tapi sesuatu terjadi karena ada alasan,” ungkap Farshad melalui Instagram pribadinya.
“Saya harap, rekan-rekan setim memiliki karier dan kehidupan menakjubkan. Dalam waktu singkat ini, kalian menjadi hal luar biasa bagi saya. Kepada suporter, terima kasih telah selalu mendukung saya,” tutup Farshad dalam pernyataannya.
Pendapat Bobotoh Persib Jawara Salawasna
Sekretaris Bobotoh Persib Jawara Salawasna (BPJS), Miswan Juniawan, menilai selain Farshad Noor para pemain Persib lainnya pun belum menunjukkan performa maksimal di Piala Menpora 2021, terutama saat melakoni laga final kontra Persija Jakarta.
“Kurang puas (dengan performa Persib), akurasi umpan kurang baik. Kadang stopping ball-nya juga kurang baik, sehingga bola sering terlepas. Kurang memanfaatkan waktu. Terlalu berleha-leha. Para pemain sering menunggu umpan, seharusnya pemain membuka peluang, membuka jalan,” papar Miswan kepada Maung Bandung ID, Rabu (28/4/2021).
Maung Bandung juga menurutnya perlu mencari sosok pengatur serangan yang mampu mengendalikan ritme permainan.
“Pertahanan lini belakang sering blunder. Lini tengah kurang baik, terlalu tertumpu pada seorang. Harus mempunyai jenderal lapangan yang mampu mengatur,” lanjutnya.
“Ditingkatkan lagi para pemain muda, lebih banyak diberikan jam main,” pungkas Miswan.