MAUNG SALAWASNA

On This Day: Duel Persik Versus Persib yang Berujung Maut

Hilton Moreira dan Christian Gonzales menjadi aktor utama kemenangan Persib di kandang Persik Kediri, 8 Februari 2010 / tribunnews

MAUNG BANDUNG ID – Laga antara Persik versus Persib di Stadion Brawijaya berujung panas hingga menewaskan suporter tuan rumah.

Persib Bandung mengawali putaran kedua Indonesia Super League (ISL) 2009/2010 dengan melakukan lawatan ke kandang Persik Kediri. Pada duel yang berlangsung di Stadion Brawijaya tersebut Maung Bandung sukses menekuk tuan rumah 3-1.

Rangkaian gol Persib dicatatkan melalui brace Hilton Moreira pada menit 21 dan 80 serta Christian Gonzales pada menit 54. Sementara Persik hanya mampu membalas sebiji gol lewat eksekusi penalti Amarildo Souza setelah Gilang Angga tertangkap hands ball di area terlarang.

Sayang, kemenangan Pangeran Biru pada laga yang digelar tanggal 8 Februari 2010 itu harus diwarnai dengan tewasnya suporter tuan rumah akibat kericuhan yang berasal dari oknum suporter Persik sendiri. Stadion Brawijaya tak kuasa menahan gelombang suporter yang memaksa masuk tribun. Tercatat 22 ribu orang kala itu hadir menyaksikan laga sengit Persik versus Persib. Kondisi tersebut jelas melebihi batas normal stadion yang hanya mampu menampung 15 ribu orang saja.

Membludaknya penonton disinyalir akibat pihak Panpel kala itu memberikan potongan harga 50 persen untuk tiket pertandingan. Terlebih pada putaran pertama Persik sempat dikalahkan Persib sehingga membuat animo suporter menyaksikan langsung pertandingan kian membuncah.

“Pengawas pertandingan (PP) seharusnya menghentikan pertandingan Persik vs Persib. Langkah ini perlu diambil mengingat penonton yang hadir sudah melebihi kapasitas stadion Brawijaya,” ujar Ketua PT Liga Indonesia saat itu, Andi Darussalam Tabusala Andi.

Ketika akan melanjutkan babak kedua Persib yang kala itu ditukangi pelatih Jaya Hartono sempat melayangkan penolakan kepada pihak Panpel untuk melanjutkan pertandingan, mengingat kondisi tersebut sangat mengkhawatirkan bagi para pemain.

Namun, pihak Panpel berhasil meyakinkan bahwa pertandingan akan berlangsung dengan aman dan tertib. Akhirnya Jaya Hartono sepakat untuk melanjutkan pertandingan dengan catatan jika ada lemparan yang berasal dari tribun penonton, seluruh pemain Persib akan ditarik keluar.

Kekhawatiran yang dirasakan oleh Jaya akhirnya terbukti. Kondisi semakin memanas akibat Persik tertinggal skor dari tim tamu dan membuat para penonton di Stadion Brawijaya kian gaduh.

Simak Juga

Persib Kalah di Kandang Deltras Akibat Penalti Kontroversial

Legenda Persib Kenang Momen Duel Hadapi AC Milan

Dalam keadaan genting tersebut korban jiwa pun akhirnya tak terelakkan. Salah seorang suporter tuan rumah, Supar, terjatuh dari atas tribun penonton setinggi 10 meter. Sebelum terjatuh pria 30 tahun tersebut dikabarkan sempat dikeroyok penonton lainnya. Supar dianiaya karena mabuk dan berteriak-teriak sehingga mengganggu penonton lainnya.

Akibat dari insiden tersebut pihak Panpel mendapat kecaman dari beberapa pihak, termasuk PSSI dan aparat kepolisian.

“Kami jelas prihatin dengan kondisi ini, Panpel harus bertanggung jawab atas kasus ini Panpel seharusnya mengambil langkah-langkah alternatif agar peristiwa itu tidak terjadi. Semuanya sudah tahu jika pertandingan itu akan dihadiri ribuan suporter fanatiknya,” tutur eks Ketua Umum PSSI, Nurdin Halid dilansir dari bola.net (11/2/2010).

Pihak Polresta Kediri pun berjanji akan mengusut tuntas kejadian tewasnya Supar dalam pertandingan Persik kontra Persib tersebut dan memintai keterangan dan pertanggungjawaban langsung dari pihak Panitia Pelaksana.

“Jadi tidak hanya bagian keamanan saja yang dimintai pertanggungjawaban. Panitia pertandingan juga harus bertanggung jawab. Sekecil apapun kejadian, apalgi ada yang meninggal dunia panitia harus tanggung jawab,” tukas AKBP Rastra Gunawan yang saat itu menjabat Kapolresta Kediri.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

More in MAUNG SALAWASNA