MAUNG BANDUNG ID – Vakumnya geliat Liga 1 musim ini di satu sisi membuat berbagai komunitas Bobotoh seolah kehilangan nyawa.
Bagaimana tidak, selama 10 bulan terakhir para Bobotoh dipaksa menahan hasrat menyaksikan aksi tim kesayangan lantaran kompetisi belum menemukan kejelasan akibat pandemi Covid-19.
Namun, di sisi lain kerinduan mendukung perjuangan Persib Bandung di atas lapangan justru disalurkan para Bobotoh dengan beragam kegiatan sosial. Seperti halnya yang dilakukan Viking Jakarta melalui program pembagian makanan gratis.
Sebanyak 1200 paket makanan gratis dengan nilai Rp. 17.500 per paket makanan disiapkan Viking Jakarta untuk didistribusikan kepada korban pengangguran dan warga masyarakat yang mendiami kantong-kantong kemiskinan di wilayah DKI Jakarta.
“Viking Jakarta memiliki yayasan yaitu Yayasan Viking Jakarta Satu yang bergerak di bidang sosial. Melalui yayasan ini Viking Jakarta ingin berkontribusi langsung dengan meringankan beban masyarakat, utamanya kaum dhuafa dan pekerja sektor informal di jalanan melalui pembagian makan gratis di era pandemi,” tutur Humas Viking Jakarta, Bob Dhanny, kepada Maung Bandung ID, Senin (11/1/2021), saat berbincang mengenai kegiatan sosial tersebut.
Selain pembagian makanan gratis, Viking Jakarta pun memiliki agenda lain yang masih berkaitan dengan kepedulian terhadap sesama. Bahkan, program-program tersebut terhitung cukup banyak dan mencakup berbagai bidang.
“Di tahun 2021, Yayasan Viking Jakarta memiliki program pengobatan gratis, khitanan gratis, santunan anak yatim, santunan kaum dhuafa, santunan untuk jompo, santunan untuk penyandang disabilitas, perbaikan rumah ibadah, perbaikan jembatan, donor darah, pembagian buku gratis ke perpustakaan-perpustakaan dan kawasan kumuh di Jabodetabek,” papar Bob.
Simak Juga
Tekad Bobotoh Blue Armor Menjadi Pelindung Pangeran Biru
Covid-19 Paksa Viking Banjar Gelar Anniversary Sederhana
Pria 38 tahun tersebut menilai rehatnya kompetisi Liga 1 tak lantas membuat aktivitas kelompok suporter, utamanya Bobotoh, menjadi ikut vakum juga. Justru di saat seperti inilah kelompok suporter dapat berperan aktif membangun interaksi kemanusiaan.
“Kami ingin lebih maksimal dalam berkontribusi dan menebar kebaikan untuk membantu sesama. Apalagi di saat liga belum bergulir, maka energi kelompok suporter idealnya dapat dipergunakan untuk aksi-aksi sosial,” imbuhnya.
(Reporter: Zeze Ival / Editor: Sangga Hanggoro)